16 parts Ongoing Kalila telah menyukai Rafi sejak lima tahun yang lalu. Diam-diam, ia menyimpan rasa yang tak pernah padam. Rafi adalah pusat semestanya-sosok yang tak tergapai, namun selalu hadir dalam benaknya, bahkan dalam hal-hal kecil sehari-hari. Kalila menyebutnya cinta, tapi sahabatnya, Mika, lebih sering menyebutnya obsesi. Katanya, Kalila terlalu melankolis untuk ukuran seorang gadis remaja.
Selama lima tahun itu pula, Rafi telah berganti pacar sebanyak musim berganti. Kalila? Ia tetap berdiri di tempat yang sama: mengagumi dari kejauhan, tanpa pernah berani menyapa, apalagi berharap dibalas. Rafi bahkan mungkin tak tahu namanya.
Kalila menulis puisi ataupun pantun kepada Rafi berharap perubahan dan menciptakan skenario-skenario yang hanya hidup dalam kepalanya sendiri. Namun waktu berjalan, dan hidup tak pernah menunggu. Ketika kenyataan mulai menggerus mimpinya, Kalila pun mulai bertanya: sampai kapan ia akan bertahan dengan rasa yang tak pernah diberi ruang untuk tumbuh?
Lantas, mau diapakan perasaan Kalila sekarang ini? Haruskah ia tetap diam dalam bayang-bayang, atau justru mulai menulis kisahnya sendiri-dengan atau tanpa Rafi di dalamnya?