The Devil Fiance

Aku menyodorkan tangan kanan ku, bermaksud mengajaknya berkenalan. Tapi bukanya, dia membalas sodoran tangan ku. Malah dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan tanpa aba-aba, dia mencium bibir ku.

Sekali lagi,
'MENCIUM BIBIRKU'.

Tepat dihadapan kedua orang tuaku dan orang tuanya.

Dan dengan tampang watadosnya, dia bilang "Pah, aku suka sama Keira dan aku mau hari ini juga dia jadi tunangan aku".

Ucapan itu sukses membuat semuanya diam. Ku lihat raut wajah paman leo merasa bersalah atas kelakuan anaknya itu.

Mukaku sudah merah menahan amarah atas kelakuan dia yang seenak jidatnya sudah merebut ciuman pertamaku, aku melayangkan tangan kanan ku hendak menampar dia.

Namun, gerakan tanganku yang mengudara ditahan olehnya. Dan tanpa ada komando, dia

Mencium bibirku, lagi.

INGAT!!
LAGI.

"Kamu tambah lucu kalo muka kamu merah begini"ujarnya sambil terkekeh lucu.

"DASAR GILA"teriak ku di depan mukanya dan aku langsung melangkahkan kakiku pergi menuju kamarku.

Sempat terlihat dari ujung mataku, paman leo dan tante Bella yang sepertinya sedikit terkejut dan nampak raut senang terlihat di wajah mereka, meskipun tidak kentara.

Sedangkan orang tuaku hanya diam saja, sepertinya mereka terlalu syok atas kejadian yang menimpa anaknya beberapa saat lalu.

Aku menutup pintu kamar dengan keras dan samar, aku mendengar bocah sialan itu berkata " Pokoknya aku sama Keira harus tunangan hari ini juga. Kalo gak, aku bakal bunuh diri".