You Are Mine Girl

Reads 6,483
Votes 132
Parts 5

Reads 6,483
Votes 132
Parts 5

Halo guys.. Ini cerita untuk 17tahun ke atas ya. Ini ceritaku murni dari otak asliku bukan dari copas ataupun yang lain. Aku suka membayangkan kehidupan ala2 barat. Jadi aku bikin cerita ala kebarat-baratan, happy reading..
    
    -DARRENT WILLARD-
    
    Kudengar suara benda di dapur sebelum aku memasuki dapur, setelah aku benar-benar memasuki dapur aku melihat seorang gadis yang sangat cantik, ahh bukan-bukan, lekuk tubuhnya yang sungguh sempurna membuatnya terlihat seperti wanita, tapi dengan wajahnya kukira dia belum menjadi wanita dewasa.
    
    "Ambilkan aku segelas air" kataku pada perempuan cantik itu. Ibuku benar-benar pintar memilih pelayan mansion.
    
    "Kau berbicara padaku Darrent?"
    Apa? Berani sekali dia memanggilku dengan nama saja.
    
    "Jangan membuatku memperkosamu pelayan, ambilkan aku air putih sekarang" ancamku padanya.
    
    "Jadi kau tak ingat aku tuan Darrent?" katanya menyilangkan kedua tangannya di bawah dada.
    
    Aku melihat wajahnya lekat-lekat, siapa perempuan ini? Dia tak pernah kemari. Atau aku yang memang tak pernah pulang ke mansion hingga aku tak pernah mengetahuinya? Lalu kulihat dia pergi dari dapur ini. Aku hanya bisa melihatnya saja keluar dari sini tanpa bicara, dia sungguh berani.All Rights Reserved

ceo cinta kasar katavulgar konflik romantis

Table of contents

Halo guys.. Ini cerita untuk 17tahun ke atas ya. Ini ceritaku murni dari otak asliku bukan dari copas ataupun yang lain. Aku suka membayangkan kehidupan ala2 barat. Jadi aku bikin cerita ala kebarat-baratan, happy reading..
    
    -DARRENT WILLARD-
    
    Kudengar suara benda di dapur sebelum aku memasuki dapur, setelah aku benar-benar memasuki dapur aku melihat seorang gadis yang sangat cantik, ahh bukan-bukan, lekuk tubuhnya yang sungguh sempurna membuatnya terlihat seperti wanita, tapi dengan wajahnya kukira dia belum menjadi wanita dewasa.
    
    "Ambilkan aku segelas air" kataku pada perempuan cantik itu. Ibuku benar-benar pintar memilih pelayan mansion.
    
    "Kau berbicara padaku Darrent?"
    Apa? Berani sekali dia memanggilku dengan nama saja.
    
    "Jangan membuatku memperkosamu pelayan, ambilkan aku air putih sekarang" ancamku padanya.
    
    "Jadi kau tak ingat aku tuan Darrent?" katanya menyilangkan kedua tangannya di bawah dada.
    
    Aku melihat wajahnya lekat-lekat, siapa perempuan ini? Dia tak pernah kemari. Atau aku yang memang tak pernah pulang ke mansion hingga aku tak pernah mengetahuinya? Lalu kulihat dia pergi dari dapur ini. Aku hanya bisa melihatnya saja keluar dari sini tanpa bicara, dia sungguh berani.

5 parts