Kau tahu apa yang tersembunyi di balik topengnya? Di balik topengnya tumbuh seribu duka, mengalir sejuta air mata. Ia tersenyum, tetapi sebenarnya tidak. Ia tertawa tetapi sebenarnya Ia menangis. Ia ceria tetapi sebenarnya Ia bersedih. Apa kamu tahu mengapa Ia seperti itu? Ada apa dengannya? Tidak. Tidak. Jika kamu berfikir dia gila, aku tegaskan sekali lagi. Dia tidak gila. Tidak gila. Lalu kenapa? Ia hanya berusaha mencoba tersenyum di saat semua orang menjauh, di saat dunianya menjauh. Dia Eccedentesiast. Apa Ia salah menjadi Eccedentesiast? Apa Ia salah jika Ia tetap menjalani harinya di balik tangisannya? Apa dia berdosa jika Ia mencoba tersenyum walaupun sambil bersedih? Tidak. Lalu, bukankah menjadi Eccedentesiast lebih baik dibanding seseorang yang selalu terpuruk dalam kehidupannya tetapi tidak pernah bangkit untuk mejalani hidup? Lebih baik mana? Menjadi Eccedentesiast bukan? Ia berhasil! Ia berhasil tersenyum! Tersenyum dalam tangisannya. Ia manusia dengan sejuta rahasia yang dibawanya.
4 parts