Aku, Silla Adyama Putri. Putri kedua dari pasangan Rendra Adyama dan Nadine Adyama. Aku punya seorang kakak. Namanya, Vera Adyama Putri. Dan yang terakhir adalah sahabatku, Irena Areska.
Sejak kecil, aku selalu dibenci kakakku. Karena kakakku tidak pernah mau punya adik. Dia bilang, adik itu hanya membuat kasih sayang orang tua terbagi. Tapi sayangnya, Allah menakdirkan aku untuk terlahir di keluarga Adyama. Dan itu yang membuat kak Vera membenciku. Untungnya ada orang tuaku dan juga Rena yang menjadi semangatku.
Aku bersyukur, pada akhirnya kak Vera menemukan seseorang yang dapat membuka hatinya. Dan rasa bencinya padaku menghilang, karena seseorang itu telah mengubah kak Vera menjadi lebih baik.
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.