Satu-satunya hal yang kutahu tentangnya, adalah bahwa ia sering dipanggil Zack. Dia tetanggaku. Memiliki paras yang tampan; mata biru terang, rahang tegas berhiaskan brewok tipis, alis lebat dengan hidung mancung yang pas. Tubuhnya tinggi. Setidaknya lebih tinggi dariku. Badannya berisi. Tidak kurus sepertiku. Setiap Minggu, akan ada satu atau dua wanita yang bolak-balik masuk ke ruang apartemennya yang berada di sebelah kamarku. Membuatku bertanya-tanya, apa hal yang mereka lakukan di dalam? Memunculkan berbagai macam pemikiran yang justru merusak isi kepalaku sendiri.
Sejak saat itu, aku jadi terlalu sering memikirkan dan membayangkan Zack. Suaranya, paras tampannya, hingga memfantasikan tubuh telanjangnya. Tanpa sadar, aku sudah jatuh suka pada Zack. Pada tetanggaku. Padahal aku dan dia berjenis kelamin sama, laki-laki.
Adakah kegilaan yang lebih dari ini?
Jawabannya, bahwa aku sangat ingin Zack menindih dan menggagahiku sepanjang malam. Aku harap, Tuhan tidak mengutukku atas rasa yang salah ini.
_____
BoyxBoy story. Contain scene 17+, yang jelas diperuntukkan bagi pembaca dewasa dan sudah cukup umur. Tapi, kalau belum cukup umur dan tetap maksa untuk baca, risiko tanggung sendiri. Sesekali bolehlah aku bawa cerita berisi adegan ena-ena alias ikkeh ikkeh kimochi.
Hope you guys enjoy it!
Ini cerita gue tentang asam manisnya menyukai pria straight. Ya, tentang gue yang secara tak sengaja sharing kamar karena preman itu mengeluh biaya kosnya mahal sekali. Dialah Gery, pejantan straight yang sejujurnya telah membuat gue nyaris bunuh diri. Semua kegilaan ini akan gue share pada kalian. Baca saja jika kalian sanggup dan tertarik membacanya.
- Irgi