Antara Hujan Dan Pelangi
  • Reads 247
  • Votes 30
  • Parts 6
  • Reads 247
  • Votes 30
  • Parts 6
Ongoing, First published Jan 22, 2018
Hujan senantiasa memberikan kenangan, entah manusia itu sendiri yang mengaitkan atau malah memang hadirnya memberikan sesuatu. Namun hujan kali ini bukanlah kemanisan, melaikan tergambar seolah tangisan. Tak ada henti dan memang Tak ada yang tahu. 

Hingga sesekali pelangi Datang. Memberi napas untuk kehidupan lama,  walaupun sejatinya tetap kebahagiaan itu tercipta untuk membahagiakan orang lain bukan untuk dirinya sendiri. 

Kumpulan puisi ini tidak selalunya sakit, sebab rasa syukur tak pernah berhenti. 

Air mata akan menjadi puncaknya. Sedih jika terlampau jauh akan mengeluarkan air mata. Bahagia jika terlampau indah akan menjadi tangis haru. 

Bukankah kopi itu enak dengan rasa pahitnya?  Bukankah kepahitan kopi memancarkan sensasinya? Apakah rasa manis akan mengalahkan segalanya?  Tentu tak akan enak jika tidak ada kepahitan di sela manisnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Antara Hujan Dan Pelangi to your library and receive updates
or
#111sengsara
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
14 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rumah Tanpa Batas cover
Renjana cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Aksara Tak Bertuan  cover
Puisi cover
Rembulan Yang Sirna cover
The Queen Sheyna (END) cover

Rumah Tanpa Batas

24 parts Ongoing

Kumpulan aksara yang lahir dari hati dan jiwa, menyentuh relung terdalam, mengalirkan rasa, menciptakan gema perasaan yang sama, atau mungkin, lebih dari yang pernah terbayang. Sebuah karya dari anak kelas Lab Literary by Wietas.