[he fell first, he fell helplessly harder] Ini tentang dia, perempuan berusia 22 tahun yang dipaksa oleh dunia untuk menjadi kuat. Bahwa ia tidak boleh kalah dan jatuh terlalu lama. Menuntutnya mengerti bahwa dunia ini tidak akan berpihak meski ia tengah sekarat. "Kenapa harus saya, Januar?" Calya bertanya dengan alis bertaut tidak mengerti. "Kenapa nggak harus kamu?" Januar balik bertanya. "Kamu cantik, baik, yang walaupun agak galak, kamu sopan. Dari yang saya dengar dari Salma, kamu juga pinter." "Cewek kayak saya itu banyak di luaran sana, apalagi di sekitar orang kayak kamu." Calya tertawa kecil. "Kamu cuma tahu apa yang saya tunjukkin, Januar. Kamu nggak benar-benar kenal sama saya." "Dan kita punya banyak waktu buat saling mengenal," Januar menyanggah. "Saya dan kamu nggak perlu buru-buru, Calya." "Saya nggak mengerti, Januar," Calya menggeleng pelan. Menjelaskan seperti Januar adalah bocah umur 5 tahun yang tidak tau berapa 2+2. "Kenapa harus saya? Kamu punya banyak kesempatan buat dapetin cewek yang lebih baik, yang setidaknya gak punya banyak issue kayak saya." "Tapi mereka bukan kamu, Calya." Namun siapa yang menyangka bahwa pertemuannya dengan Januar akan mengubah semuanya? Calya tidak pernah percaya dongeng, tapi kini, hidupnya terasa seperti salah satunya.