Aku terdiam. Memandang permadani dari kaca jendela besar di sebelah ranjang. Kuhirup harumnya semerbak dari janji-janji. Kupejamkan mata untuk sekali lagi mencari keyakinan, iya aku yakin. Aku bersedia untuk setia bila walau mesti menahan tusukan pedang tak terperi, walau mesti merasa mati saat hembusan napas tak berhenti.
1 part