49 chapitres En cours d'écriture Pertanyaan yang paling menyakitkan dari semua perpisahan ini bukanlah mengapa kau pergi.
Melainkan; mengapa kau memasang cincin di jari kaca ini, padahal kau tahu aku akan retak?
SE.LU.ANG adalah titik balik,
tempat aku berhenti menjadi delusimu.
Kau! Kau adalah bajingan yang merampas jati diriku dengan dalih setia dan satu-satunya. Dengan kata yang cukup telanjang hingga aku terbuai dengan rayuanmu.
Lidah memang tak bertulang, namun sekali berucap, Ia bisa meruntuhkan segalanya.
Puisi-puisi ini adalah arsip dari semua hal yang gagal terucap;
tentang tiga detik hening yang
kugenggam di lidah,
tentang menyadari bahwa labirin hatimu tak punya gerbang keluar,
dan aku, hanya tawanan di dalamnya.
Kini, yang tersisa hanya aku dan puing-puing jati diriku.
Puisi-puisi ini adalah undangan untuk merayakan pesta satu orang di kamar dingin; sebuah upaya keras untuk kembali ke aku,
yang kini sadar bahwa cinta sejati tak datang dari matamu, melainkan dari tangan sendiri.