[COMPLETED] Semuanya berawal dari bunga mawar imitasi yang gue temuin dalam laci meja di Senin pagi kala itu. Bunga dari cowok yang gue lihat di perpustakaan sekolah. Sebagai cewek semi idealis yang kebanyakan mikir tentu mental gue nggak siap. Ini terlalu tiba-tiba dan itu berujung pada tindakan super duper impulsif yang bakal gue sesali di kemudian hari, yakni tragedi penghibahan. Penolakan yang sangat-sangat gegabah! Keadaan menjadi semakin parah akibat kehidupan sosial gue yang payah dan sifat gue yang bobrok. Bukannya terlepas dari masalah gue justru membuat segalanya menjadi semakin runyam. Lalu berbagai peristiwa terjadi dengan berbagai macam orang terlibat. Sepintas terlihat alami dan acak, namun jika ditelaah kembali, seutas benang merah akan terlihat. Bahwa semuanya mengarah pada satu titik puncak: hukuman pancung buat ego gue. . . . . . . Warning(s) : POV 1, bahasa nonbaku & semi-kasar, alur lambat, komedi narasi yang garing, dan lebih mengarah kepada slice of life. Sekali lagi, mengarah kepada SLICE OF LIFE. Ttd, Agaraeld.