"Diam!" ia berhenti berlari namun tetap tidak berbalik ia mengatur dadanya yang sedang naik turun.
"Maaf ud-" ujar lawan bicaranya
"Sudahku bilang untuk diam dan jangan mengikutiku lagi! Aku sudah lelah." ia berbalik dan menundukan wajahnya
"Aku lelah dengan semua sandiwara semesta yang seolah-olah merestui kita bersama namun nyatanya? semesta tidak pernah mengizinkanku untuk memilikimu seutuhnya. Mengapa semesta begitu jahat padaku? Apa dosaku begitu banyak? Atau mencintaimu adalah sebuah kesalahan yang telah aku lakuan selama ini?" ia mengangkat wajahnya dan menatap lawan bicaranya
"Jangan nangis, gue...
Gak bisa menghapus air mata lo lagi.... Maaf" kata lawan bicaranya sambil mundung satu langkah
"Jangan meminta maaf terus, maaf tidak akan merubah apapun. Aku yang seharusnya mengucapkan maaf padamu. Maaf karna aku selalu memaksamu mencintaiku, maaf karna tidak pernah mengertimu, kamu bisa pergi sekarang" 'jangan tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu, aku butuh kamu.' lanjutnya dalam hati
"Lo memang salah!. Gue bahkan udah menyukai lo ketika kita bertemu untuk pertama kalinya waktu itu, gue selalu teringat senyum lo yang mampu meluluhkan dan menyejukan hati. Selama ini gue diam, mengamati lo dari jauh, mecintai lo dalam diam, dan selalu berdoa bahwa elo lah jodoh gue kelak. Lo boleh menghukum gue apa aja asal jangan pernah nyuruh gue pergi, gue takut saat kembali perasaan kita telah berbeda." ia mendekat dan memeluk lawan bicaranya itu lalu ia menatap kedua bola mata coklat yang teduh itu dan
PERGI.
Ehehehehe, aku lagi suka baca tulisan puitis akhir-akhir ini. Kalo kamu penasaran klik baca ya? Kalo engga penasaran bisa dibaca bab 1 dulu, kalo suka alhamdullilah kalo engga gapapa ko ?
Happy reading !
18+
Pecinta tt garis besar.
Pengusaha kaya raya, Aarav Arsenio menyukai gadis montok Whynnie Olivia secara ugal-ugalan.
Semua bentuk badan Oliv, Ayan hapal dan sudah pernah mencicipinya.
Dia rela menemani sang gadis kembali kuliah, hanya untuk tiap hari dikasih tt.