Sahabatku itu memintaku menyampaikan surat kepada cinta pertamanya. Di saat hidupnya telah berjalan sempurna. Saat dia telah mendapatkan pendamping yang mau menerimanya sepenuh hati. Saat pernikahan telah berada di depannya. Awalnya kupikir itu hanya lelucon. Kupikir dia hanya sedang tak waras. Namun, saat kulihat kepedihan yang berpendar di matanya malam itu, aku pun ikut meragu bersamanya. "Risya, ada apa denganmu? Apa yang sebenarnya kau sembunyikan di hatimu?"
7 parts