BEHIND THE STAR: PHOSPENE (DISCONTINUED)
  • Reads 18,183
  • Votes 2,474
  • Parts 8
  • Reads 18,183
  • Votes 2,474
  • Parts 8
Ongoing, First published Jan 26, 2018
Ini adalah petualangan tentang penerimaan, penyembuhan dan penemuan jati diri perihal tetap bertahan atau meninggalkan. Serta tentang keberanian untuk menghadapi malam dengan senyuman.

Ini adalah bermimpi dengan mata terbuka lebar ketika sebagian isi dunia bersembunyi.

─BEHIND THE STAR: PHOSPENE


Written by: •augustddrugs•akats21•hyptin•kookconut•notmeforget•thdrmr_•


[FULL VERSION IS FOR SALE ONLY!!!] 


©Copyright 2018, behindtheseries.
All Rights Reserved
Sign up to add BEHIND THE STAR: PHOSPENE (DISCONTINUED) to your library and receive updates
or
#265hope
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.