Pagi ini aku terbangun entah aku bermimpi atau bukan kini aku berasa di istana, tapi entahlah. Padahal aku orang biasa tapi kenapa tiba-tiba aku berada di sini.
Aku menatap ke sekeliling tempat itu. Banyak sekali yang aku heran. Aku menurunkan kakiku, masih terasa mengantuk.
"Dimana aku?"
Aku menatap seorang pria yang berada di balik pintu, entahlah siapa dia yang pasti aku tak kenal dengannya.
Pria itu mendekatiku dia memelukku.
"Kau sudah bangun honey?" katanya.
Aku masih menatapnya seakan ini nyata, beberapa kali aku kedipkan mataku. Tapi benar dia seorang pria tampan bermata merah, bertubuh tegap dan gagah. Memakai sebuah mahkota di kepalanya, kupikir ini jaman apa.
"Kau siapa?"
Dia mengecupku dan membopongku ke ranjang, dan menidurkan ku di ranjang dengan perlahan.
"Mau apa?" tanyaku.
"Aku suamimu honey, apa kau lupa?"
Aku masih tak percaya karna setahu aku belum menikah sama sekali punya pacarku belum Bagaimana bisa punya suami, pikirku.
"Ehhh, tunggu mau apa kau!"
Perlahan dia mendekat padaku dan mencium bibir ku hingga begitu terasa bibirnya yang lembut, aku ingin menolak tapi tubuhku tak menolak. Aku malah membalas ciuman dari pria yang tak aku kenal. Entah kenapa rasanya begitu emmm, nikmat. Padahal itu pertama kalinya aku du ciuman oleh seorang pria.
Dia melepas ciumannya dan kini mencium di leherku.
Omg rasanya brgitu terasa sapuan dari lidahnya di leherku, perlahan ciuman nya melaju ke bagian bawah bagian dada.
Aku yang merasa kaget saat dia memegang dadaku.
"Ehh tunggu, kau mau apa!"
"Bercinta, honey," ujarnya.
Seketika itu juga aku melepasakan diri darinya.
"Oma, aku nga mau! Aku belum nikah, ya ampun ini mimpi atau apa?" teriakku.
Tiba-tiba, aku terbangun dari mimpiku.
"Uh, sialan untung cuma mimpi." kataku berlalu dari tempat tidur menuju westeple.
"Ya ampun, mimpi ko kaya nyata sih."
Aku membasuh wajahku, membayangkan kejadian di mimpi membuat aku berpikir gesrek.
Entahlah kalau aku menginginkan hal itu.
*21+ (Dewasa & Frontal)*
"Gila gue gak ada make ni cewe kan? "
Rayan menepuk jidatnya dengan sedikit panik ketika ia baru saja terbangun dari tidur nya dan melihat ada wanita disampingnya masih tertidur pulas.
"Ahh aww" ringis wanita itu sembari seperti menahan sakit dibagian bawah sana dan tak lama kemudian wanita tersebut mulai menerjapkan mata.
"Kamu ngapain ada disini ?!!" Maki wanita tersebut ketika ia sudah membuka mata dan melihat ada Rayan disebelahnya.
Rayan tersenyum nakal dan menatap wanita tersebut .
"Kamu gak inget semalem abis goyang diatas aku? Apa saking enaknya punya aku sampe bikin kamu lupa ingatan?" Ucap Rayan senyuman nakal . Deandra seketika melotot mendengar ucapan laki laki yang usianya lebih muda dari dia. Deandra terus mengingat kejadian semalam apakah benar yang Rayan ucapkan. Wanita dengan wajah sensual itu terus mengingat dan menyusul puzzle yang ada dikepalanya untuk mengingat kejadian semalam hingga mereka berdua berada di atas kasur kamar hotel tersebut.
"Gimana? Besar dan panjang kan?" Ucap Rayan lagi dengan senyum meledek. Deandra tak mampu mengingat kejadian semalam karna ia memang baru saja terbangun dari tidur dan belum sadar 100 % .
"Gausah ngaco kamu !! Kamu fikir saya seperti cewe diluaran sana yang bisa kamu bungkus!" Maki Deandra dengan ucapan ketus.
"Ya buktinya kita ada disini, trus kamu tadi kaya kesakitan, ya itu akibat goyangan brutal kamu semalem makanya sampe lecet kan" Rayan terus berbicara asal membuat Deandra semakin kesal dengan anak itu.
"Tolong ya Rayan gausah biacara kurang ajar, pakaian kita lagian juga masih lengkap, gausah halu kamu" Deandra terus mengelak.
Sungguh ia berani jamin kalau memang ucapan Rayan adalah hanya omong kosong.
Rayan mendekatkan wajahnya kearah wajah Deandra dengan menyisakan beberapa cm saja. "Kalau memang kejadian jadi aku atau miss yang kalah?"
Deandra seketika menjauhi wajahnya .
"Sekali lagi bicara kurang ajar, saya pastikan kamu mengulang semester depan!"