Warning! Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan beberapa adegan kekerasan. Mohon kebijakan dari pembaca. ** "Kau sedang memikirkan apa sih?" Debora tersenyum canggung menanggapi pertanyaan Steve. "Permintaanku terlalu sulit ya? Kau akan meninggalkanku? Hmm... Kalau begitu aku tinggal membuatmu tidak bisa meninggalkanku, kan?" kata Steve sambil menatap hangat Debora sebelum kembali fokus menyetir lagi. Debora menatap Steve dengan mata sendunya. Rasa bersalah karena telah mengkhianati Steve terasa menghantamnya telak. Sepertinya aku benar-benar mencintai lelaki ini. Bolehkah aku memperjuangkannya?