Bagaimana cara menjadi pribadi seperti batu karang? Yang tetap kokoh dengan pertahanan yang kuat. Tak peduli seberapa keras ombak menghantamnya, karena dia tahu dengan cara itu ombak mengucapkan kata persahabatan. Bagaimana cara menjadi pribadi seperti waktu yang selalu berdetak? Yang tetap bergerak maju walau terkadang tidak diacuhkan. Tak peduli seberapa sering manusia mengabaikannya. Tapi ketahuilah, jika baterainya telah habis waktu akan berhenti tanpa diperintah. Dua perumpamaan ini sebenarnya mudah saja. Mudah kita jumpai dengan suatu hal yang bernama 'Cinta' Sebagaimana kokohnya batu karang, cinta kita terhadap Sang Ilahi harus tetap berdiri tegak. Tak peduli seberapa berat ujian menimpa. Karena kita tahu dengan cara itu, Allah SWT menggambarkan rasa kasih sayang. Lalu mengenai cinta kepada manusia, kita hanya perlu bertindak seperti waktu. Tetap bertahan walau sering diabaikan. Karena jika tenaganya telah habis, tanpa paksaan cinta kepada manusia akan hilang dengan sendirinya. Laa Yas Nahla. Jangan Menyerah Nahla.
5 parts