Untukmu yang dekat, namun tak terikat. Untukmu yang aku tunggu, namun tidak tau. Untukmu dan harapan tinggiku, yang nyatanya sebuah delusi.
Untukmu yang pernah ada, namun perlahan sirna.
Menulis semua puisi ini, bukan hanya karena rindu. Bukan hanya mau kau tau. Diatas semuanya, aku mengabadikan cerita kau dan aku, yang telah menjadi kau dan dia. Yang dahulu buatku bahagia, dan kini buatmu bahagia.
Mungkin kau tak sadar telah merajut banyak kenangan. Mungkin dirimu tak menganggap penting diriku yang merasa istimewa. Mungkin kau tak tau apa-apa, karena memang diriku yang jarang berkata-kata.
Disini, aku biarkan hatiku kembali bercerita. Membuka perasaan yang dulu dipendam, karena takut engkau pergi kecewa. Kini kau telah benar-benar pergi, meninggalkan hatiku yang sudah berani.
Bacalah agar engkau mengerti.