pulanglah jika memang sudah terlalu lelah,
resahmu itu perlu dipadamkan,
kau tidak perlu membawa apapun,
cukup sehat atas jiwa dan akalmu mengingatku dengan baik saja, aku sudah sangat senang.
tak perlu kau pikirkan untuk membawa ini dan itu,
segalanya itu sudah ada padamu,
oh iya, setelahnya sampai,
bersihkanlah tubuhmu itu, aku tunggu kau di ruang tamu,
di meja ada teh hangat yang sudah kupersiapkan,
minumlah seteguk dua teguk untuk melegakan dahagamu,
jika sudah, aku ingin bercerita selama kepergianmu yang terasa amat jauh itu,
aku sepi, sedih, takut,
segala hal buruklah, seperti itu kira-kira,
pernahkah sekali kau merindukan keberadaanku ini?
ssstt, kau tak perlu menjawab,
aku hanya terlalu takut mendengar jawaban yang tak kuharapkan sama sekali.
sudahlah, lupakan pertanyaan tak berbobotku barusan,
melihat kau tampak nyata duduk di hadapanku saja sudah sangat cukup bagiku,
sekarang, kamu istirahatlah,
biar aku saja malam ini yang menjaga nyenyaknya tidurmu.
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.