Buku Harian
  • Reads 496
  • Votes 7
  • Parts 8
  • Reads 496
  • Votes 7
  • Parts 8
Ongoing, First published Feb 01, 2018
Senja.

Sore itu aku berdiri di balik senjanya hari, aku menatap rembulan yang seakan-akan ingin menghardik ku.. Kemudian aku mulai berjalan meninggalkan jejak kesepianku dikota kelahiranku, dimana semua kenangan dan semua cerita pernah terukir indah dikota ini.. Namun kesunyian malam telah menyelimuti hatiku yang terlihat gundah dimakan oleh sang waktu hanya bintang malamlah yang menemaniku dan menerangi jalanku...

Oh senja..
Aku meratapi hari dibalik kesunyianmu...
Aku meratapi hidupku dibalik kegelapanmu...
Dan aku meratapi kesepianku dibalik ruang dimensiku..

Oh senja..
Akankah dia mengerti bagaimana hati ini berkecambuk didalam ruang hatiku....
Akankah dia tau bagaimana rasanya hati ini hancur saat melihat dia bersama yang lain..

Oh senja..
Apa benar semua ini adalah cinta?
Apakah benar cinta itu hanyalah fatamorgana?
Kenapa disaat semua ini terjadi dikehidupanku, cinta malah meninggalkanku pergi bersama dengan yang lain.
Dan akhirnya aku bisa hidup dengan duniaku saat ini..
All Rights Reserved
Sign up to add Buku Harian to your library and receive updates
or
#596novelremaja
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
I'm Alexa cover
My Dangerous Junior cover
FIX YOU cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Kaesar cover
Memilih Untuk Pergi  cover
Om Rony cover
I'm the Protagonist cover
AV cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan