Dikala kita sibuk dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Hingga kita tak sadar hingga bahwa kita tengah dikirimkan seseorang oleh-Nya.
Yang kita kira itu adalah hal yang rumit dan sulit. Mungkin saja dibalik itu semua ada suatu balasan yang tak pernah kita kira sebelumnya.
--
Namaku Dwiana Rashifa. Kata orang aku itu manja, lembut, baperan, gampang di bujuk dan moody.
Aku seorang jomblo fisabilillah. Dimana kehidupanku berubah ketika aku menikah dengan seseorang yang bisa membuatku tersenyum.
Siapa sangka orang itu adalah orang yang ku temui di toko buku. Kami hanya bertemu satu kali, dan dia langsung men-DM lewat Instagram, bahwa dia berniat serius ke jenjang yang lebih lanjut.
Aku selalu di tatap dengan tatapan mengintimidasi. Iya aku mungkin berbeda dari segi penampilan. Bahwa aku bercadar.
Tapi aku sama seperti manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT. Jangan anggap kami berbeda.
.
.
Penasaran? Yuk baca. Jangan suka kepada suamiku yah 😂. Dan oh ya, buat yang jomblo karna Allah SWT. Tetap istiqomah ya, hingga jodoh datang menjemput disaat kita telah siap.
Tidak menanggung apabila baper atau apa pun. Maafkan untuk cerita yang kurang bagus, sulit dipahami, kata yang diulang-ulang, typo, dan tidak masuk akal.
Saya disini sebagai penulis. Memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga kisahnya menghibur ya? Jangan lupa vote and comment 😘
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.