Cerita gadis berambut pirang yang terjebak di alam gaib menjadi cerita yang misteri. Cerita itu dari orang-orang terdahulu yang menyaksikan kejamnya tentara Jepang membantai warga asing sebelum Indonesia merdeka. Konon, gadis berambut pirang, berkulit kemerahan dengan bola mata berwarna biru tua itu anak seorang kapten Belanda. Gadis itu tidak pernah kembali ketika menyelamatkan diri dari mata-mata cipit yang menerornya. Gadis itu raib ketika para penjajah Jepang membantai orang-orang Belanda. Gadis itu melarikan diri dari ruang bawah tanah, ketika keluarganya dibantai begitu kejih. Leher ayahnya digorok hingga putus. Ibu dan kedua adiknya juga mengalami nasip yang sama. Darah berserakan di lantai rumah mereka. Gadis itu ketakutan dan menangis ketika melalui lorong-lorong gelap bawah tanah. Suara-suara teriakan dan tembakkan menggema malam itu. Suara decak kaki yang beradu membuat suasana menjadi panas. Suara burung hantu yang entah darimana membuat malam menjadi mencekam. Pandangannya terlihat nanar dengan nafas yang tersengal. Kakinya gemetar dan ia terhuyung. Ia merintih ketika kakinya menginjak pecahan kaca. "Oh mijn heer... "