Cerita ini bermula dari seorang pemuda yang bernama MARGONO asal BREBES yang bermaksud ke JAKARTA untuk melamar kerja dan mencari Bapaknya yang tak pernah dilihatnya sejak lahir. Di Kereta dia ketemu TARNO tukang ojeg asal TEGAL. Karena tidak mempunyai tujuan yang jelas akhirnya MARGONO ditampung TARNO di kontrakannya. Tetangga di kontrakan TARNO adalah sebuah WARTEG milik WANYAD yang beritrikan DARKONAH. Ikut dalam keluarga WANYAD sang mertua yang bernama KI GONJOL. KI GONJOL dimasa muda adalah seorang play boy dimana selalu menebarkan cinta sampai dimana-mana. Saksi hidup bahwa Ki GONJOL adalah seorang play boy adalak Ki RASMAD yang kini hidup berdampingan di Jakarta juga. Ki RASMAD beristerikan NYI WASMI dan sudah beranak cucu di Jakarta. Diketahui ternyata Ki GONJOL semasa muda telah mempelajari ilmu pelet AJIAN SEMAR MESEM sehingga banyak wanita terpikat. Salah satu korban ternyata adalah RASMINAH ibu kandung MARGONO. Sudah menjadi takdir akhirnya MARGONO bertemu dengan Ki GONJOL. Ki GONJOL akhirnya pergi meninggalkan JAKARTA tanpa memberitahu anak dan menantunya , karena malu. Ki GONJOL bersama MARGONO pulang ke desa untuk menemui RASMINAH dan mengawininya. Selama empat puluh hari tanpa kabar dan ditandai beritanya ada korban kecelakaan WANYAD dan DARKONAH mengganggap Ki GONJOL telah mati. Mereka beranggapan bahwa Ki GONJOL mati bunuh diri tanpa sebab yang jelas. Pada saat WANYAD membuka buka almari di kamar Ki GONJOL, WANYAD menemukan kitab kecil AJIAN SEMAR MESEM. WANYAD tertarik dan berdiskusi dengan Ki RASMAD. Mereka berdua mencoba mempelajari ilmu itu. Namun dimata WANYAD ki RASMAD telah gagal mempelajari ilmu itu yang berakibat nyaris istrinya akan dibawa orang. Sementara WANYAD sendiri cukup berhasil dalam mempelajari ilmu itu, sebab dia banyak digandrungi wanita-wanita terutama Janda. Di tahlil hari ke-40 tiba-tiba Ki GONJOL, bersama RASMINA istrinya dan MARGONO muncul. Para jamaah Tahlil kaget dan hampir berhamburan disangkanya hantu.All Rights Reserved