[CERPEN] Apa kabar Tuan? Kini tidurmu beralaskan kesunyiann. Berselimut kabut dan dedaunan. Mengapa memilih pergi Tuan? Gadismu masih terisak dalam pengharapan. Aku merindumu, Tuan! Kupeluk tidurmu dalam kedamaian. Kuharap istirahatmu tenang dan tenteram. Maaf bila aku hanya bisa menceritakan bagaimana aku bertahan setelah pergimu. Maaf bila nanti ditengah perjalanan aku tak lagi sanggup membicarakanmu. Maaf, hanya ini cara yang mampu kulakukan untuk mengenangmu. Aku mencintaimu, Tuan! Sidoarjo, Februari 2018
10 parts