Pada awalnya, dunia manusia dilanda oleh badai menggelora. Deru gemuruh petir mendera tanah dan bencana menimpa umat manusia. Manusia menyesalkan ketidak mampuannya untuk menghindari kematian dan bencana dan di seluruh tanah itu mendengar raungan putus asa.
Dalam keputusasaan, manusia membayangkan bahwa ada sembilan nafas, di mana dewa perkasa diam dan sembilan netherworlds di mana jiwa pergi untuk beristirahat di ruang neraka. Demikianlah manusia mulai berharap untuk keabadian dan dikhususkan ibadah mereka kepada para dewa besar mereka setelah dilahirkan.
Meskipun pengetahuan bahwa kematian tidak dapat dihindari, semua yang hidup, mencintai hidup dan mati ketakutan. Kepercayaan pada orang tanah angker neraka, dan sebagainya, manusia semakin rindu untuk keabadian.
Demikianlah orang-orang bijaksana dan bijak mulai mencari rahasia keabadian. Meskipun keabadian masih tak terjangkau, ada beberapa yang baik dibudidayakan dalam seni mistik yang memahami rahasia dari Surga dan Bumi, dan bahkan sebagai manusia mereka memiliki kekuatan yang besar, dengan senjata magis berbagai mereka bisa mengguncang Langit dan membuat bergetar bumi.