Baru saja menyandarkan badan di kursi ruang lukis, dengan keringat mengucur dan napas agak sengal karena hampir terlambat masuk kelas, tiba-tiba Kak Dania berlari menghampiriku dengan tatapan secemas seperti sebelumnya pernah kulihat. "dek... ke UKS sekarang ya!" ucapnya sendu "...." Tanpa menjawab aku segera berlari ke UKS bersama Kak Dania. Benar dugaanku, ini soal Raka. Raka kambuh. Raka tidak bisa beraktivitas fisik terlalu lama sejak dokter menyuruhnya selalu mengurangi pola olahraga. Ringan memang, hanya asma, tapi itu semua yang menyebabkan dirinya melemah. Aku tau itu sejak pertama aku menolongnya yang hampir pingsan saat pelajaran menanam. Sejak saat itu juga, aku selalu ingin tau apa yang sedang dia lakukan ketika jauh dari aku. Begitupun Raka yang berpikir dia akan celaka jika jauh dariku. Padahal sebenarnya tidak juga, semua ini hanya soal waktu dan perasaan kami. _____
10 parts