Kupersembahkan luka yang membuat rasa. Dia, seseorang yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Yang menggoreskan luka bukan dihati, namun didahi. Namun, apapun yang dinamakan luka pasti akan membekas. Sama seperti rasa yang tumbuh kepadamu. Kau mengubahku agar menjadi orang yang tegar meskipun kamu tidak selalu ada bersamaku. Dibalik dinginku beserta sebuah rasa, dibalik diammu beserta permintaan maaf itu. Aku penggenggam rasa untuk DIA.