Berkisah tentang dua sosok yang bertolak belakang. Dipertemukan di lembah kasih, lembah Mandalawangi. Ketika senja menari bagai parade alam yang tak hentinya menghibur mata. Rinjani dengan pembawaannya yang tenang. Sementara Arjuna egois, keras kepala, tapi penyayang. Keindahan Mandalawangi seperti menyihir siapapun yang mengunjunginya. Merayu mereka untuk kembali lagi dan lagi. Entah untuk menikmati edelweis di Lembah Kasih atau senja menyapa di ufuk barat. Entah bisa disebut love at the first sight atau hanya sekadar berjumpa, ada sesuatu yang mengusik hati keduanya. Waktu sempat memisahkan, namun takdir mempertemukan keduanya kembali dengan cara yang tak terduga.
Semua berjalan bagai aliran sungai tanpa jeram. sampai badai datang mengusik ketenangan langit. Sebuah insiden di lereng merapi kembali menorehkan luka di hati Rinjani serta menimbulkan masalah beruntun. Arjuna pun sempat dilanda dilema karena kehadiran seseorang di masa lalunya. Namun, tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. Selalu ada pelangi selepas badai pergi.
Kisah cinta yang cukup rumit dan unik. Diselingi masalah seputar dunia pecinta alam dan eratnya tali persaudaraan mereka. Turut serta menyajikan setiap sudut keramahan dan keindahan jogja. Cocok untuk dibaca bagi siapapun yang ingin lebih mengenal dunia pecinta alam. Yang bukan sekedar menaklukkan ganasnya alam, namun ada hal-hal tertentu yang mungkin tidak pernah dijelaskan.
Namanya Kallem, dan aku menyukainya sejak awal kelas sebelas.
Aku memandanginya setiap hari. Aku juga mencari tahu banyak hal tentangnya.
Dia pernah memungut stiker Sonic The Hedgehog di jalan kemudian memandanginya seperti harta karun. Dia juga memelihara empat landak mini, salah satunya bernama Ata. Seperti namaku.
'Aku suka Sonic' adalah jargon pertamanya.
'Aku nggak bisa, pokoknya nggak bisa' adalah jargon keduanya ketika ditembak cewek.
Aku jatuh cinta setengah mati kepada Kallem dan ingin perasaanku dibalas. Tapi yang bisa kulakukan hanyalah mencintainya dalam diam.
Kenapa? Karena dia terlalu terang untukku yang transparan.
Bukan, aku bukan hantu. Aku hanyalah cewek yang sangat biasa-biasa saja untuk seseorang yang seperti Kallem. Kami terlalu bias.
Kallem bukan cowok yang sok jutek, dingin, tukang bikin onar atau jago tonjok. Kallem baik kepada semua orang dan itulah masalah terbesarnya.