Mungkin kamu lupa tentang janji kita saat itu. Itu hanya janji main-main di antara kita, tapi tidak ada satu katapun kuucapkan dengan main-main. Atau, mungkin kamu ingat, tapi kamu enggan untuk menagihnya kepadaku karena sebenarnya kamu tahu betapa beratnya janji itu untuk kutepati. Bahkan untuk kamu tepati sekalipun. Kuharap kamu menemukan serpihan janji-janji itu. Aku sengaja membuatnya tercerai-berai. Jangan marah. Aku hanya ingin kamu bertemu banyak orang dan mungkin di akhir pencarianmu, kamu akan menemukanku. Mungkin. Nah, sekarang, selamat tinggal.