"Ibu ingin kalian menikah." Ucap Ibu begitu Toru dan Yuka duduk. Yuka terbatuk. Kenapa bisa Ibu Toru meminta hal aneh seperti ini? "Ibu jangan bercanda. Tidak ada yang terjadi diantara kita." Toru berusaha menjelaskan. "Tidak usah mengelak. Apa kau masih tidak mau mengakui?" Ibu menunjuk Yuka, lebih tepatnya leher Yuka yang penuh dengan bekas ciuman. Toru mengikuti arah yang ditunjuk Ibunya. "Itu bukan Toru, Bu..." Toru mengerang frustasi. Harus bagaimana lagi ia menjelaskan. "Sekarang kalian ikut Ibu." "Kemana?" "Menikahkan kalian. Ibu sudah menghubungi Ayah. Kalian nikah lebih dulu, setelah itu kalian bisa mengurus surat-suratnya. Ibu tidak ingin cucu Ibu lahir di luar nikah." "Tapi... ini bukan salah Toru-san." Kali ini Yuka berusaha menjelaskan. "Tidak perlu membela anak Ibu. Ibu akan pastikan Toru bertanggung jawab. Kamu tidak perlu takut." Yuka tidak tahu ia harus berkata apa. "Ibu-..." "Kau sudah membuat Ibu malu, Toru." Ibu memotong perkataan Toru. "Ibu selalu mengajarkan kau untuk berbuat baik dengan perempuan. Perlakukan mereka dengan baik."