sebuah cerita yang terkadang dipandang sebelah mata. kisah seorang perajut asa yang menjadikan jalanan menjadi lantai rumah nya dan jembatan menjadi atap rumah nya. kaki kaki kecil mereka merajut sebuah mimpi untuk masa depan nya kelak. Tak mereka ketahui akan kah langkah kecilnya menjadi sebuah senyuman kehagiaan. Yang meraka ingin kan hanya bertahan hidup dan berjalan menapak pada rel kereta tanah jogja. senyuman-senyuman kecil mereka penuh dengan harapan kebahagiaan, sorot matanya tak pernah surut untuk menatap masa depan yang mereka impikan. binar-binar harapan terus terngiang di setiap langkah kecilnya, rajutan demi rajutan semakin terlihat bingkai selendang terkadang justru meninggalkan sebuah goresan di tangan tangan kecil mereka. cerita ini akan mengisahkan mereka yang setiap hari nya merajut sebuah harapan untuk mengobati luka-luka tangan kecil mereka. maaf apabila dalam menuliskan kata-kata belum begitu sempurna. selamat membaca