[SEQUEL BEDA] [BOOK 2] [judul sebelumnya ; ADRIEL] Adriel Luke Siforus tak pernah mengutarakan perasaannya lewat kata-kata. ia selalu mencari perantara, sebut saja dengan tuts piano juga goresan kertas. Kebebasan yang didapatkannya dari Papanya, adalah kekangan tak kasat mata menurutnya. Bagaimana bisa ia diperbolehkan melakukan apasaja sedangkan kembarannya tak bisa? Berbeda dengan Jonathan Quon Siforus. Ia selalu mengutarakan semuanya dengan kata-kata yang sebenarnya akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Papanya selalu memberinya batasan, membuatnya selalu ingin merasakan kebebasan seperti apa yang dirasakan oleh saudara kembarnya, El. Akankah El dan Joe akan menuntut perlakuan yang sama dari Papanya? Semua akan terjawab disini, dibumbui oleh cerita percintaan mereka yang rumit. Mereka mencintai satu gadis berjilbab yang sama. Akankah salah satu akan mengalah untuk kebahagiaan kembarannya? menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan gadis itu seutuhnya atau malah sama- sama melepaskan? ini bukan hanya soal cinta. semuanya tersusun dengan apik dengan sedikit masalah keluarga juga persahabatan.