Story cover for Dewina's Burger by Mujizatverse
Dewina's Burger
  • WpView
    Reads 1,272
  • WpVote
    Votes 182
  • WpPart
    Parts 13
  • WpView
    Reads 1,272
  • WpVote
    Votes 182
  • WpPart
    Parts 13
Complete, First published Feb 13, 2018
Javana City Stories #1

Dewina Argilma adalah perempuan hilang, membuatnya tersisih bahwa untuk hidup di dunia yang edan maka seharusnya kamu menjadi orang normal. Tidak untuk dirinya, rambut pink ikal yang selalu berantakan dan dua bekas luka menarik di wajah adalah sebentuk cap alienisasi yang diberikan masyarakat Equatoria, seketika mengklaim dirinya adalah orang edan yang menjunjung kenormalan dan realistis dalam berkata-kata. Menuju 30 tahun, dia hanya mengenal remeh temeh bernama jatuh cinta dari dua laki-laki unik dengan pembawaan absurd yang sangat berbeda sekaligus mengantarnya dalam perubahan yang berada di bawah titik nol menuju sesuatu yang tidak disangkanya. 
Hanya karena menemukan buku resep yang tersembunyi selama ribuan tahun.
Dan ini adalah sebuah cerita pendek yang tidak sependek jalan pikiranmu.
All Rights Reserved
Sign up to add Dewina's Burger to your library and receive updates
or
#3burger
Content Guidelines
You may also like
Abnormal-Blow: Hello Kiddo by amour021
9 parts Complete Mature
UNPUBLISH!! Ini bisa disebut spin-off dari 'Romance Weekend'. Bisa di baca terpisah. Apa yang akan kau lakukan seandainya Kau--wanita berusia 26 tahun--yang baru saja tertimpa musibah kemudian mengetahui hidupmu diporak porandakan oleh seseorang yang intensitasnya hanya sekedar lewat di hidupmu. Kisah ini menceritakan pengalaman seorang Naresha Cantika Handojo--26 tahun-- Seorang perempuan jawa yang sangat menjunjung tata tutur Kejawan, bekerja sebagai guru Taman Kanak-Kanak, tiba-tiba saja hidupnya dirundung masalah dimana dia harus dihadapkan oleh seorang Gay. Bersamaan dengan Andre--Andrean Mahesa Køhler--lelaki berdarah setengah German dan setengah Indonesia, si ahli merancang bangunan, mantan pendosa yang takut pulang ke tanah airnya, kini harus rela terus 'berbisnis' bersama Resa. Cewek naif bertemu cowok maha realistis, bagaimana jadinya? Mari kita lihat pengalaman keduanya dalam menyadari makna cinta yang meresap di kalbu masing-masing. Kuperingatkan! Cerita ini agak-sedikit-secuil vulgar dan akan ada topik bahasan yang agak sensitif tentang seksualitas jadi bijaklah dalam memilih bacaan. Ketahui juga untuk membuka pikiranmu dalam membaca cerita ini, bagi kamu yang--katakanlah--konservatif mohon untuk tidak underestimate apalagi melakukan judgmental tanpa alasan logis. Sekian. Ps. Ending untuk sementara di unpublish demi kenyamanan bersama (sebetulnya karena ketidakpuasan penulis dan sedang dalam proses perbaikan). Akan segera di publish ketika sudah sudah sempurna. Mercy for ur considerate.
You may also like
Slide 1 of 10
Only You [Slow Update] cover
Repair [Completed] cover
Abnormal-Blow: Hello Kiddo cover
Another Life an Extra Antagonist (Selesai) cover
- YOU -  [TAMAT] ✓ cover
•Medina• [TAMAT] ✓ cover
Absquatulate [Sudah Terbit] cover
Bad Boy In Love [COMPLETED] cover
STROBERI DAN KOPI cover
Psikopat Digital? [End] cover

Only You [Slow Update]

9 parts Complete

Manusia memang boleh berencana, namun tentang hasil? Tetap saja, Itu akan selalu menjadi rahasia tuhan. Kisah ini memang klise, tetapi tetap saja banyak rintangan dan masalah harus mereka hadapi. [Saya tidak pandai untuk membuat blurb dengan kata-kata yang bagus/menarik, maka dari itu jika kalian penasaran dengan ceritanya, silahkan dibaca kisahnya rega dan alena dari awal hingga akhir. Matur Suwun 🤗] **** 'Tidak perlu banyak kata untuk menjelaskan, jika pada akhirnya kamu meninggalkan.' -Rialena Veranica 'Caraku untuk mencintaimu dalam diam memang salah. Namun, percayalah bahwa aku selalu meminta pada tuhan tiada henti, agar kamu menjadi pendampingku kelak.' -Arkharega Adyatama '''' Dimohon untuk tidak menjiplak / meniru karya saya. Sebab, karya ini memang benar2 dari hasil pemikiran saya sendiri 🙂. Jika kalian membaca cerita ini, jangan lupa untuk 'Vote & Comment' Terima kasih. ~HAPPY READING~ Salam, Shei