Story cover for Memories of 31 december by DianaMeida13
Memories of 31 december
  • WpView
    Reads 832
  • WpVote
    Votes 154
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 832
  • WpVote
    Votes 154
  • WpPart
    Parts 14
Complete, First published Feb 15, 2018
"Kamu..?? Benarkah ini kamu?'

    "Iya benar ini aku, Andre, aku masih hidup."

    "Ini tidak mungkin, Andre telah lama pergi dan gak akan hidup lagi, ngaco kamu." Gadis itupun pergi.

Dia bernama Diandra, seorang gadis sederhana yang memiliki berjuta impian dan selalu berhayal memiliki kekasih yang sempurna layaknya crita - crita di negri dongeng, namun di dunia ini tidak ada yang mustahil jika Tuhan telah berkehendak, 

Diandra juga memiliki seorang sahabat, dia bernama Rama, meskipun Rama dan Diandra selalu berantem seperti tom and Jerry tetapi Rama begitu perduli dan perhatian kepada Diandra.

Suatu hari Tuhan menghadirkan sosok Andre dalam kehidupan Diandra dan membuat hidup Diandra terasa lebih sempurna, Tetapi di balik semua kebahagiaan itu, ada seseorang yang tak ingin melihatnya, dia adalah Sasya sahabatnya Diandra sendiri. Entah apa yang ada difikirannya sehingga selalu merusak kebahagiaan sahabatnya sendiri.
All Rights Reserved
Sign up to add Memories of 31 december to your library and receive updates
or
#116death
Content Guidelines
You may also like
DIARY DAN DARA {TAMAT} by coretanlela
30 parts Complete
{STAR 1 JUNI 2025} {FINISH 18 AGUSTUS 2025} Karena tidak semua luka perlu sembuh-beberapa hanya ingin dikenang. Dara Marliana, gadis berambut sebahu yang menyimpan terlalu banyak kenangan. Ia pernah menjadi rumah, pernah ditinggal tanpa pamit, pernah berharap terlalu lama. Di antara halaman diary-nya, terselip dua nama yang tak pernah benar-benar hilang: Rai Perwira dan Dian Arvianza. Rai datang dengan tawa dan caranya yang tengil tapi manis. Arvianza hadir diam-diam, tapi memberi ruang untuk Dara bernapas. Tapi keduanya sama-sama bukan tempat Dara kembali. Dan kini, Dara harus belajar... bagaimana mencintai dirinya sendiri. "Aku kira aku rumah yang kamu cari... tapi ternyata aku cuma perhentian sebelum kamu benar-benar pulang." - Dara Marliana "Andai bisa kuputar waktu, aku tetap akan mencintaimu dengan cara yang salah. Karena itu satu-satunya cara yang kupunya saat itu." - Rai Perwira "Kalau kamu lelah menjadi kuat di depan semua orang, kamu bisa rebah sejenak di hatiku. Tapi jangan tinggal terlalu lama... aku takut berharap." - Dian Arvianza Ini bukan kisah tentang siapa yang akhirnya dipilih. Ini tentang Dara, dan tentang perjalanan menemukan kembali dirinya sendiri. Sebuah diary. Sebuah Dara. Dan sebuah akhir yang tak harus dimiliki siapa-siapa. Selamat menikmati Kisah Dara Dan Segala Lukanya. rank🏆 #1 kategori sansakerta{12 Agustus 2025} #33 kategori puisi { 22 Agustus 2025} #25 kategori diary {22 Agustus 2025} #13 kategori sajak{22 Agustus 2025} Jangan lupa vote,komen dan follow kalau suka🤍 ---
You may also like
Slide 1 of 9
Hujan dan Sebuket Dandelion cover
Absquatulate [Sudah Terbit] cover
Sore, Senja, dan Hujan cover
Cinta Alazka di Paskibra cover
REANA [SELESAI] cover
The Cool & Possesive Kakel cover
The Last Birthday With You  cover
DIARY DAN DARA {TAMAT} cover
Numbness (selesai) cover

Hujan dan Sebuket Dandelion

6 parts Ongoing

Ini tentang keluarga. Juga tentang hujan yang indah. Seperti halnya Naradra Carolina Abastra. Penyuka kaos oversize juga celana training yang sedikit kepanjangan. Gadis biasa-biasa saja dengan rambut panjangnya yang tergerai bebas. Ketika rintik-rintik hujan saling berjatuhan hingga berubah deras. Dia selalu ada untuk melihatnya menyambut bumi. Menciptakan suara melodi yang indah, dibalik awan gelap. Begitu juga dengan bunga dandelion, indah dengan caranya sendiri. Terbang bebas tanpa takut terlihat berbeda. Karena itu Nara suka dengan keduanya. Namun kekakuannya hanya satu, yakni seorang Damantara Gusti Pangestu. Lelaki dengan rambut kecoklatan dan kacamata bulat yang bertengger sempurna menghiasi wajahnya. Bukan laki-laki culun juga berandal. Gusti selalu berhasil menjungkir balikkan hatinya. Dengan mata hitamnya yang memikat. Sayangnya, dia bergerak untuk sebuah rahasia kelam. Namun, jika waktu terus mengikis rahasia yang selama ini mereka tutup. Apakah Tuhan masih memberi kesempatan untuk bersama? Atau justru mereka sendiri yang akan pergi, meninggalkan jejak yang kian dalam? __________________________________________________ Gusti menghela napas. "Mau tau sesuatu?" matanya menatapku begitu serius. "Sesuatu?" Laki-laki itu mengangguk. "Tentang semua ini, yang mungkin buat lo risi?"