Apa kamu pernah, merasakan benci pada seseorang seakan dia telah melakukan kesalahan besar yang membuat kamu muak setiap kali melihatnya? Padahal bertegur sapa pun hampir tak pernah. Begitulah yang dirasakan Arinda Sabilah kepada seorang cowok disekolahnya. Arin selalu menghindari cowok itu, berusaha agar ia tidak terlibat masalah apa pun dengannya. Tapi, mengapa disaat ia terus menghindar, cowok itu malah terlihat seakan mencari perhatiannya?
Cowok sempurna, pacar idaman, pangeran sekolah, dan julukan lainnya memang pantas disandang oleh seorang Virgo Al Pramesta. Bagaimana tidak? Tidak cukup hanya dengan wajah tampan dan otak encer, ia juga memiliki tubuh atletis dan senyum yang memesona. Belum lagi sikap yang ramah dan bersahabat, membuat dia dikagumi seantero sekolah. Lantas di saat tak seorang pun menyangkal kesempurnaan yg ia miliki, mengapa hanya karena satu cewek membuat dinding kepercayaan dirinya seketika runtuh?
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan