"Kamu itu gak lebih dari cewek penggangu, berhenti ngikutin aku terus!" seru Alvin membuat langkah cewek itu terhenti. "Vin, sebenci itu kah kamu sama aku?" tanya cewek itu lirih. "Aku benci kamu. Sangat, sangat, sangat benci kamu, sampai aku berfikir seandainya hidupku gak ada kamu, mungkin semua akan lebih baik dari sekarang." ucap cowok itu penuh dengan penekanan. "Tapi kenapa?" cowok itu hanya menunjukan ekspresi yang sulit Cesa mengerti. Alvin berjalan menjauhi Cesa yang masih bergeming tak tau harus berbuat apa. Menahanya serasa percuma karna dirinya tak akan diangap lebih, melepaskanya juga begitu menyakitkan dan menunggu hanya menimbulkan rindu yang lebih menyesakan lagi. "Vin, aku harus apa?" guman Cesa pasrah.Todos los derechos reservados
1 parte