Ketika lo diputusin hanya karena alasan keramat yang tak lain adalah bosan, lo semua pasti mikir, segabut apa mantan lo sampai bisa mutusin lo dengan alasan itu? Gue berusaha bangkit meskipun sama sekali nggak tau tujuannya harus kemana, sampai akhirnya gue ketemu stanger yang dengan hokinya bisa gue deketin tapi gue tetap nggak mengambil langkah banyak. Gue pikir itu hanya kebetulan aja kita bisa kenal dekat, sebagai teman curhat. Atau memang mata batin gue terlalu buta bahkan tertutup rapat untuk orang baru hanya karena semua kenangan kelam yang belum bisa gue selesaikan? Tau-tau dia udah ada yang punya dan gue? Nyesal lagi-lagi karena kebanyakan mikirin mantan. Orang bilang, padahal seharusnya gue bisa dapetin perempuan itu. Hanya karena 'kata-kata yang nggak gue ucapkan' dia melangkah pergi. - Zachary Dean Herron