aku jingga putri mentari, gadis remaja usia 15 tahun yang setiap senja datang puisi dan potretan kamera pun tak bosan untuk mengabadikannya.
selain menjadi penikmat senja, aku pun menjadi penikmat hujan.
tak ku sangka, ternyata penikmat senja seperti ku bisa jatuh cinta dengan penikmat malam yang sejatinya jingga sangat benci malam sebab kedatangannya menelan senja yang datang dengan warna paling indahnya itu.
dan Pencipta memang adil, aku di pertemukan dengan sahabat yang sama sama penikmat senja.
hidupku dibilang membosankan. bagaimana tidak,setiap akun sosmed yang kupunya,berisi tentang puisi.senja datang menulis puisi,patah hati menulis puisi.jika aku bosan dengan puisi,aku beralih kepada buku terakhir yang kubaca,hingga mata ku rabun jauh karena membaca dengan tubuh tertidur lalu mematikan lampu kamar dan menyalakan senter kecil di balik selimut.
kurang lebih seperti itu alur awalnya. untuk bagian akhir, Tuhan menyembunyikan takdirku di sela - sela langit