"Oke, gue ngerti elo juga gak pengen ngabisin waktu bareng gue, gimana kalau gue ngajuin 3 permintaan yang harus elo penuhin, elo juga ngerti kan kalo elo harus menuhin semuanya sebagai bahan lelang yang udah gue menangin" gue mendengus kecil, 3 permintaan? Apa? Ciuman bergairah?? Blowjob? Atau apa? Cewek cewek, sama semua.
"Gue gak mau 3 permintaan elo itu ada sangkut pautnya dengan sesuatu yang bersifat jangka panjang" jangan harap nona, bisa ngambil kesempatan dari gue.
"Iya, lagian juga gue gak tertarik sebenernya ngelakuian apapun yang bersifat jangka panjang sama elo" gue kaget denger kata-katanya, tapi secepat kaget itu datang secepat itu pula gue sembunyiin, gak tertarik?.
"Pertama... Uhuk uhukk... Elo bisa gak ngerokok malam ini doang??" Belum pernah gue temuin cewek yang gak tahan bau rokok selain mama sih, Gue gak pernah juga dilarang ngerokok sama siapapun apalagi cewek,kecuali sama papan papan peringatan umum yang bilang "no smoking", itupun secara gak langsung, kesel gue mendelik ke arah cewek yang sekarang nutup hidung dengan mata yang mulai berair, gue tertegun perlahan nyari asbak dan matiin rokok gue.
" Seandainya gue bisa ngapa-ngapain dideket orang ngerokok, gue gak bakal ngelarang elo, gue gak suka ngelarang - larang orang, but... Thanks ya" mata yang berair tadi kemudian keliatan cerah lagi, sambil senyum dan bilang terimakasih ke gue. Beneran gak salah lagi ini cewek yang lagi mencoba membuat tidur bayinya yang gue liat kapan juga sih, gue lupa.
Gue masih cengo tapi kemudian balik ngeliatin dia pas gue baru balik ke kesadaran gue kalau dia juga lagi merhatiin gue, dari ujung kaki sampai leher, dia gelanjutin perkataannya " Itu permintaan pertama gue, yang kedua... Hmm gue boleh potong kuku elo gak?"
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.