PAHIT KOPI & SECANGKIR MASA LALU [DITENGAH HUJAN] diantara mentari dan senja

Aku tidak tahu kapan aku menyukai kopi, kapan aku mulai meminum kopi dan kapan aku mulai mengetahui nikmatnya kopi yang diminum disaat hujan malam dengan segala kegundahan hati. Tetapi disamping itu aku tahu kapan aku mulai menyukai "kopi hitam pahit dengan gula yang sedikit"

Saat itu dia yang selalu disisi, dia yang selalu memotivasi dan dia yang selalu ada disaat aku butuh sandaran hati, untuk meluapkan segala kekesalanku dari kesibukan dunia ini. Aku benar - benar kehilangan sosok itu, sosok yang bisa membuatku tertawa, sosok yang bisa membuatku menunggu kabar, sosok yang membuatku mengerti akan keindahan kisahku sebelumnya. Ya kisah sebelumnya, sebelum semua itu sirna hilang bersama senja yang menenggelamkan matahari.

Pada akhirnya aku yang menghancurkannya dan membuat dirimu untuk menjauh dariku. Meski terlihat seperti engkau yang meninggalkanku. Tapi justru akulah yang telah membuat semua itu terwujud.

Apakah kamu tahu? Selama hampir 4 tahun aku tidak bersamamu, dan selama itu aku menjadi pengagum dirinya yang semu dan selama itu juga aku selalu terbayang wajahmu dipikiranku.

Sekarang kau pun tidak bersama orang tersebut lagi, apakah kamu tersakiti? Ataukah kamu teringat akan kenangan kita dulu?
Aku selalu mengikuti perkembangan ceritamu itu.

Kamu
Maafkan aku untuk masa lalu
Aku masih mencintaimu dengan segala kesalahanku
Aku ingi kembali tapi aku tak mampu
Aku ingin mengulangi semua cerita kita yang dulu
Mungkin aku lelaki munafik jika mengatakannya padamu
Karena itu aku tidak berani mengatakannya padamu
Hanya lewat tulisan aku bisa meluapkan rasaku terhadapmu
Sekali lagi maafkan aku
Masa Lalu

"Pada akhir kisah yang tertulis ini kita dipertemukan, tapi apakah pertemuan seperti ini yang aku ataupun kamu inginkan?"