Thalia hanya tersenyum mengagumi kisahnya. Kisah ini dimulai dari SMA negeri, ketika dia menyelami dunia baru. Dunia dimana seorang muslimah harus melihat laki-laki dan perempuan saling berteriak satu sama lain, mendorong, memukul saat bercanda, dan bergandengan tangan. Melihat beragamnya agama, yang berkumpul membentuk himpunan organisasi kerohanian. Kemudian, dia harus bertemu seseorang itu di kelasnya, Xavier, dan dia seorang Katolik. Dan Xavier adalah serpihan kecil dunia yang baru Thalia lihat. Waktu pun berputar, menjadi memori yang terasa pahit-manis. Namun, Thalia tetaplah Thalia.