"Tutup cerita ini, kembalikan ke berandamu." "Mengapa?" "Karena ini hanyalah sebuah ilusi," "Lalu hubungannya denganku?" "Kamu nyata, buktinya kamu di depanku." "Aku hanya ingin membaca," "Jangan, kamu tak perlu membaca ini." "Kenapa?" "Karena aku malu." "Malu?" "Iya," "Kenapa?" "Karena seluruh isi catatan ini tentangmu." "Benarkah?" "Iya," "Maka untuk membuktikannya, izinkan aku." "Izin apa?" "Izinkan aku mengetahui isi ini, dan juga...hatimu." "Karena kau memaksa, baiklah."