Maxime...

"lo tau, Kenapa gue bisa sayang sama lo? " tanya anak itu yang sedang basah terguyur hujan,
"yaa mana gue bisa tau, kalo lo ga ngomong" kata gue membuka mulut.
"karna lo mirip mang Dimas" katanya sambil menatap bola mata gue, "siapa dia? " tanya gue yang semakin heran dengan kata-katanya,

Lalu max mengangkat tangannya menunjuk suatu gerobak yang ada dibawah pohon,
"kok malah gerobak sii? " tanya gue, "ya bukanlah," katanya "MANG!! " panggil nya kuat seolah keluarlah seorang bapak dari balik gerobak batagornya, "Nah, mang Dimas yang gue maksud yang itu" gue kesel Sama Dia udah nyamain gue Sama mamang Itu, " Kalo lo sayang sama gue karna mirip dia. Kenapa lo ga pacaran aja sama dia" kesal gue, dan berbalik ke belakang.

Angin yang semakin kencang membuat payung yang gue pegang jatuh kebawa angin, rok dan rambut gue yang berkibas mengikuti arah angin, dan hujan yang hampir membasahi seluruh baju seragam gue dan tiba-tiba "DARKK", suara payung yang dikembangkan dan dia Maxime....