Ketika hujan menyapa, entah mengapa segala ingatan di masa lalu kembali berdatangan. Dimulai dari kisah kanak-kanak dulu hingga dewasa. Semuanya berjalan dengan alami dan mereka menyebutnya proses. Bahagia, sedih, marah, suka, duka, menyesal, semangat, cinta, semuanya terjadi begitu saja. Membiarkan waktu yang memutarkan semua peristiwa yang telah lampau, kembali datang dalam ingatan. Hujan memiliki gymnopedie-Nya sendiri. Setiap peristiwa yang dialami manusia dapat ia timbulkan kembali dalam memori manusia. Entah kenangan pahit maupun kenangan yang membuat senyum-senyum sendiri. Seperti derasnya alunan melodi hujan yang tidak menentu. Terkadang adagio, kadang allegro, bahkan presto. Dibalik melodinya, terselip kisah-kisah yang bisa digali dari benak manusia dan menjadikannya pelajaran yang berharga dari setiap peristiwa. Waktu memang tidak bisa diulang, namun kenangan akan peristiwa di masa lalu telah menjadikannya cerita yang berepisode-episode di dalam kehidupan. Gymnopedie hujan telah mengajarkan manusia bahwa kenangan yang ia ingatkan kepada manusia pada hakikatnya hanyalah menyadarkan manusia akan berharganya setiap proses kehidupan dan menarik kesimpulan dari setiap peristiwa yang selalu ada hikmahnya.
7 parts