Ini hanya coretan pena seorang Anya. Anyelir nama aslinya. Perempuan bernasib malang yang tidak pandai memasang topengnya dengan sempurna. Sebenarnya, Ia bukan perempuan biasa yang akan meratapi nasib buruknya begitu saja. Setelah semua orang berhasil merenggut semua yang ia punya, Cinta dan kebahagiaanya. Lalu dengan mudahnya Anya berkata tidak apa-apa tanpa mau berjuang terlebih dahulu. Tidak! Anya tidak begitu. Lukanya terlalu parah untuk disebut baik-baik saja. Ia terlalu yakin bahwa balas dendam adalah pilihan terbaik ketika MEREKA, orang yang membuat hidupnya sengsara mendapat ketepurukan yang serupa. Kehilangan, dihianati, dibohongi, hidup dalam kesunyian yang panjang, suasana yang serba beku, dingin yang menyelimuti hati semua luka-luka tak kasat mata itu harus mereka rasakan juga. Dengan begitu, Anya akan baik-baik saja. Ketika Anya berada dititik keberhasilan, luka menganga yang tak berdarah itu hampir saja tertutup sempurna. Seseorang datang tanpa permisi untuk merobeknya lagi atas nama Cinta "Kemarilah, aku akan mengajarimu cara terbaik mengobati luka tanpa harus repot-repot melukai orang lain." Dan ketika Anya menerima sukarela tawaran cuma-cuma seseorang tersebut, maka disitulah Anya merasa balas dendamnya sia-sia.