Introduction of Love (End)
  • Reads 139,837
  • Votes 10,907
  • Parts 34
  • Reads 139,837
  • Votes 10,907
  • Parts 34
Complete, First published Feb 26, 2018
Dear, you...

Kenapa aku tak bisa berhenti memikirkanmu? Kenapa aku selalu mengkhawatirkanmu? Kenapa aku merasa sakit jika melihatmu terluka? Kenapa jantungku berdegup kencang saat berada di dekatmu? 

Ketika kau ada di sampingku, aku merasa tenang. Namun, sebentar saja aku tak melihatmu, aku merasa kehilangan. Aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Jadi, kenapa sekarang aku merasa seperti ini, padamu?

Kurasa, aku menyukaimu. Benarkah itu? Inikah nama untuk perasaanku? Apakah ini tidak apa-apa? Ini benar-benar pertama kalinya aku merasa seperti ini, tapi kurasa... aku memang menyukaimu. 

***

Jadwal tayang: Senin-Rabu

Please show lots of your love and support for the story.. ;)
All Rights Reserved
Sign up to add Introduction of Love (End) to your library and receive updates
or
#118cintapertama
Content Guidelines
You may also like
Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)MASIH LENGKAP by ShiningHaha
28 parts Complete
#1 chicklit (27 Feb 21) #1 metropop (21 Feb 21) #1 doctor (14 Apr 21) #1 youngadult (15 Des 20) #1 fiksiumum (1 Mar 21) #1 spiritual (8 Feb 21) #1 mentari (15 Des 20) #1 getaran (11 Feb 21) #1 inspirasi (6 Jan 22) #1 acak (18 Mei 22) #3 romance (3 Mar 21) #3 kerja (28 Feb 21) #4 roman (28 Feb 21) #5 agegap (15 Des 20) #5 billionaire (17 Jun 21) #1 bestseller shining haha's book Aku miskin. Aku nggak punya mobil. Handphoneku belinya second. Ibuk sama Bapak harus irit-irit jatah makan dan uang jajan kami, untuk menutup angsuran cicilan di lintah darat. Itu karena Bapak ditipu orang. Adik-adikku masih sekolah. Untungnya di sekolah negeri. Dibayar pemerintah. Dan aku, terjebak jadi mahasiswi Kedokteran dimana parkiran fakultas didominasi oleh kendaraan roda empat milik teman-teman. Hidup susah merana derita tiada tara? Enggak!! Untuk menjadikan semua indah, Mentari tak harus bersinar, bukan? Buktinya, Mentari di saat senja jauh lebih cantik daripada terik di siang bolong. "Setiap orang punya kesempatan memperbaiki hidup, ngapain susah terus?" (dr. Gamma Narendra Sp.B-KBD, PhD) "Kamu nggak pernah susah. Jangan sok nasehatin orang-orang susah." (Meilani Mentari) ----------------------- SUDAH NAIK CETAK, TAPI DI SINI MASIH COMPLETED ya. 🌼(Keren banget ini novel mba. Serasa di dunia nyata. Sampe 10x bolak-balik baca kadang senyum2 sendiri, sampe nangis sendiri. -Irairmayanti) 🌼(Allohu Rabbi. Aku benar2 ih sama penulisnya nih. Drimana sih idenya bisa bagus kayak gni. Ceritanya g berbelit2 g rumit g byk konflik g ribet tpiii bikin aq ny nie jadi baper, senyum2 kayak orgil, mesem2 sendiri. Serius deh. Ini cerita TOP PAKE BANGET LHO. -Sarijuwita2). Terinspirasi dari KISAH NYATA. Mohon bijak dalam berkomentar. Dilarang memplagiat dan menyebarkannya ilegal. Jika terjadi, maka kejadian tersebut gak akan segan-segan saya bawa ke ranah pidana dan perdata.
You may also like
Slide 1 of 10
I'm Single and I Know It (End) cover
Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)MASIH LENGKAP cover
The Wedding Planner (SELESAI)  cover
Nugget  cover
Its Me; A Piece of You cover
REUNI(TE) - [Completed] cover
sister🔥END cover
FIX YOU cover
The Conqueror of Heart cover
SWEET AND SPICY cover

I'm Single and I Know It (End)

28 parts Complete

Jodoh tak ada yang tahu, katanya. Kalau jodoh, tak lari ke mana, katanya. Apalagi jodoh Nugie. Bucinnya setengah mati, bukannya berjodoh, malah diselingkuhi. Bucin abadi, patah hatinya setengah mati. Namun, Nugie tetap percaya, cinta itu abadi. Meski menurut teman-temannya, di kasus Nugie ini, bucin dan bodohnya yang abadi. Lain Nugie, lain Reva. Apa itu cinta? Hanya orang bodoh yang percaya cinta. Reva dilahirkan tanpa cinta, dibesarkan tanpa cinta, dan tumbuh menjadi wanta yang tak butuh cinta. Boro-boro butuh, percaya saja tidak. Bagi Reva, cinta itu hanya ilusi. Karena itulah satu-satunya kenangan tentang cinta yang menemaninya tumbuh. Nugie dan Reva berbeda pendapat tentang cinta, berbeda hati, berbeda perasaan, tapi yang namanya jodoh, siapa yang tahu?