"Na.." ucap gio menggantung Ana yang kaget karena terlalu sibuk tersenyum sambil menatap gio pun kaget saan mendengar gio memanggil namanya. "Eh.. apa ? Apa gio ?" Ucap ana berulang menandakan kalau dia antara bingung dan terkejut karena tiba tiba saja tersadar. "Jadi pacar aku ya?" Ucap gio pelan namun masih bisa terdengar oleh telinga ana yang mungkin sedikit soak. Ana menatap gio dengan mata nya yang semakin membulat. Sedangkan yang di tatap, gio memandang ana dengan intens seakan mengunci pergerakan ana. Yang bahkan hanya untuk mengucapkan satu kata aja terasa keluh dan berhenti sebatas tenggorokan. Gio kemudian meletakkan telapak tangan kanan nya pada pipi kiri ana dengan lembut. "Mau gak ?" Ucap gio lagi tetap dengan tatapannya yang tak terlepas dari ana