Adikku mencintai pacarku. Dan pacarku pun mencintainya. Begitulah... Aku hancur, remuk, berkeping-keping. Merangkak, tertatih, aku mengumpulkan kembali kepingan-kepingan hati yang tercerai berai. Meratap, aku berusaha menyembuhkan luka hati walau sedikit demi sedikit. Dan aku merelakannya... Tapi ketika aku telah mampu menata hatiku, ketika aku telah hampir melupakannya, kenapa lelaki itu harus kembali ke kehidupanku?