Karena memang sejak awal memaafkan adalah hal termudah, namun yang sulit adalah melupakan. Luka itu menyakitkan, ia hinggap sebagai kenangan. Sulit untuk dibuang, dan enggan untuk terulang. Melva tahu dirinya tak sempurna, fisik dan harta juga bukan jaminan bahagia. Namun dengan ketidaksempurnaannya, ia hanya berharap, setidaknya ada satu orang dapat mengerti dirinya dengan sepenuhnya. Meski Melva sadari, ia bukan orang yang bisa terus terang dengan perasaannya. *jangan jadi pembaca gelap ya guys;)
1 part