Ada sepasang manusia yang baru saja menemukan kebahagiaan mereka, menempuhnya hingga jarak yang tak dapat mereka bayangkan. Mereka telah melalui berbagai gejolak batin yang memantapkan hati masing masing hingga pada akhirnya memutuskan bersama. Sementara, di hari, kedua orang itu berbahagia, di sudut semesta raya yang semarak gegap gempita tawa, ada dua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai di waktu yang bersamaan.
Keadaan itu, membuat salah satu dari mereka akhirnya buka suara, mengenai kenyataan-kenyataan yang ia ketahui, hingga menyadarkan sosok yang lainnya pada realita yang berasal dari masa yang telah lampau. Dua orang yang ditinggal orang yang mereka cintai untuk menikah, kini dihadapkan pada satu kemungkinan paling logis sekaligus tak masuk akal yang pernah mereka hadapi.
Satu atap, pintu dan jendela-jendela yang mengantarkan hangatnya semesta, mampukah menumbuhkan kebahagiaan kedua orang yang tinggal bersama di dalamnya? Mungkin, ini adalah satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk berdamai dengan masa lalu dan mewujudkan kebahagiaan yang mereka nantikan.
.
Dua laki-laki, dua perempuan. Empat bersahabat yang hampir melupakan satu dengan yang lainnya, kini kembali dihadapkan pada realita bahwa semesta berkonspirasi menyilangkan jalur-jalur kehidupan mereka, lagi.